Saya masih ingat jelas saat mendampingi Dinda, salah satu siswa yang sangat cerdas, sedih dan frustasi lalu dia Whatsapp saya. “Kak, saya sudah ikut bimbel, belajar serius di sekolah, tapi kenapa hasil tryout UTBK saya masih segini-segini aja?”

Dinda hanya salah satu dari puluhan siswa yang saya temui dengan masalah serupa. Mereka semua punya potensi luar biasa, tapi terjebak dalam siklus yang sama: belajar keras tanpa hasil maksimal.

Setelah bertahun-tahun berkutit di dunia pendidikan, pola ini terus berulang. Para siswa menghabiskan waktu berjam-jam mengerjakan soal dan menghafal materi, tapi banyak yang tetap gagal mencapai target mereka.

Bukan karena mereka kurang pintar, tapi karena mereka membangun rumah di atas fondasi yang rapuh – mindset yang belum tepat.

Saat melakukan survey kepada 1000+ siswa bimbingan, hasilnya mengejutkan:

• 78% mengalami kecemasan berlebih saat ujian
• 65% nilai mereka tak kunjung meningkat meski sudah belajar keras
• 82% tidak punya sistem belajar yang efektif
• 71% kehilangan motivasi di tengah perjalanan
  
  

Dari sinilah Superlatif lahir. Saya mulai dengan membuat komunitas kecil bernama “Superlatif Learning Community” di tahun 2023. Awalnya hanya grup diskusi WhatsApp yang membahas tentang mindset, produktivitas, dan strategi belajar. Tanpa diduga, komunitas ini berkembang pesat. Para siswa merasa menemukan “rumah” yang mereka cari – tempat di mana mereka tidak hanya belajar materi, tapi juga dibentuk karakternya.

Melihat dampak positif ini, saya kemudian mengembangkan Superlatif menjadi lebih sistematis. Kami meluncurkan website superlatif.id dengan tiga program utama:

1. SuperLearn – Platform rangkuman buku dan artikel pengembangan diri dalam format teks dan audio, terinspirasi dari Blinkist
2. Paket Materi & Tryout – Program pembelajaran komprehensif untuk persiapan PTN dan Kedinasan
3. Komunitas Superlatif – Forum diskusi yang membahas self-development, AI, karir, dan pengalaman alumni

Hari ini, Superlatif telah membantu lebih dari 1000 siswa menemukan jalan sukses mereka.

Kami membuktikan bahwa kesuksesan akademik adalah perpaduan sempurna antara mindset yang tepat (60%) dan penguasaan materi (40%).

Misi kami sederhana: memastikan tidak ada lagi siswa seperti Dinda yang sedih karena merasa “tidak cukup pintar“.

Karena di Superlatif, kami percaya setiap siswa punya potensi luar biasa untuk menjadi juara. Yang mereka butuhkan hanyalah mindset yang tepat, sistem yang terbukti, dan komunitas yang mendukung.

Inilah Superlatif – tempat di mana juara-juara masa depan dibentuk.